
Ilustrasi Donald Trump (Fotor)
Kekayaan mantan Presiden AS Donald Trump melonjak hingga US$1 miliar atau nyaris Rp16,2 Triliun usai insiden penembakan saat berkampanye. Kekayaan bersihnya melonjak usai nilai sahamnya di berbagai perusahaan bergerak naik.
Diketahui, Trump bakal kembali bertarung dengan Joe Biden pada Pilpres AS 2024 ini. Kali ini, Trump menggandeng JD Vance sebagai calon wakil presiden.
Misalnya saham Trump Media, induk dari platform media sosial Truth Social. Mengutip laporan Forbes via Entrepreneur Bisnis, saham Trump Media & Technology Group meningkat sebesar 32%, bergerak di sekitar US$41 dan mencatatkan kenaikan terbesar ketiga perusahaan tahun ini setelah sebelumnya sempat melonjak 35% pada 25 Maret.
Nilai hampir 65% saham yang dimiliki Trump di perusahaan tersebut, dengan total 114,75 juta saham, telah meningkat menjadi US$4,6 miliar dari US$3,5 miliar sejak perdagangan ditutup pada Jumat.
Saham Trump Media sebelumnya ditutup di atas US$40 pada 12 Juni, dengan nilai saham milik Trump hanya di bawah US$4,7 miliar. Saham tersebut kemudian anjlok di bawah US$28 pada pekan lalu.
“Menurut data Real Time Billionaire Forbes, Trump memiliki kekayaan bersih sebesar US$6,6 miliar, menjadikannya salah satu dari 500 orang terkaya di dunia,” demikian tulis laman Entrepreneur Bisnis, dikutip Jumat (19/7/2024).
Kekayaan bersihnya tersebut meningkat menjadi lebih dari US$8 miliar dari sekitar US$4,1 miliar ketika Trump Media go public pada 26 Maret lalu, dan saham perusahaan mencapai puncaknya pada US$79,38.
Kenaikan kekayaan Trump terjadi setelah sebelumnya dia menjadi sasaran upaya pembunuhan saat kampanye di Butler, Pennsylvania. Penembakan tersebut mengakibatkan satu orang peserta meninggal dunia dan dua orang lainnya luka berat.
Lonjakan Maret 2024 Bikin Trump Masuk Indeks Miliarder Bloomberg
Sebelumnya, kekayaan Trump pada akhir Maret 2024 juga naik cukup signifikan. Mengutip CNBC International, pada Selasa (26/3/2024) kekayaan bersih Trump melonjak lebih dari USD 4 miliar dalam beberapa hari terakhir menjadi sekitar USD 6,5 miliar atau setara Rp 102,7 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.801).
Kenaikan kekayaan ini mendorong Donald Trump masuk ke dalam Indeks Miliarder Bloomberg untuk pertama kalinya.
Laporan miliarder Bloomberg, yang melacak 500 orang terkaya di dunia, mengungkapkan kenaikan tersebut didorong oleh kesepakatan merger antara perusahaan media sosial Trump, Trump Media & Technology Group, dan perusahaan cangkang, Digital World Acquisition Corp atau yang dikenal sebagai DWAC.
Donald Trump memiliki hampir 80 juta saham, atau sekitar 58% dari Trump Media, yang mengoperasikan situs media sosialnya, Truth Social.
Pada harga penutupan DWAC Senin, 25 Maret 2024 sebesar USD 49,95 per saham, saham milik Trump ikut naik hingga USD 4 miliar atau setara Rp 63,1 triliun.
Harga saham DWAC melonjak 35% pada perdagangan Senin, setelah pengadilan banding di New York memangkas jumlah uang tunai yang dibutuhkan mantan presiden AS tersebut untuk mendapatkan obligasi sehingga dia tidak perlu membayar denda penipuan perdata sebesar USD 454 juta atau Rp 7,1 triliun.
Tak lama setelah pukul 10 pagi, pengadilan banding memutuskan Donald Trump hanya perlu mengirimkan obligasi sebesar USD 175 juta. Pengadilan di New York juga menunda jatuh tempo putusan selama 10 hari.
Penulis: Mikail Dzan