
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dirinya tak percaya diri akan terjadi transisi kekuasaan yang damai jika Donald Trump kalah dalam pemilihan presiden November mendatang. Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara pertamanya setelah secara dramatis mundur dari pemilu bulan lalu.
“Jika Trump kalah, saya tak percaya diri sama sekali. Trump selalu sungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan, meski kita tak menanggapinya serius. Dia sungguh-sungguh soal pernyataannya tentang, jika kami kalah, semuanya akan jadi berdarah-darah,” terang Biden dalam wawancaranya dengan CBS News, seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/8/2024).
Pernyataan Trump yang dimaksud adalah saat dirinya bicara tentang industri otomatis dan dibanjiri banyak kritik. Ia mengatakan bahwa akan terjadi pertumpahan darah di AS jika dirinya kalah pada pemilu 2024.
Menanggapi pernyataan itu, Partai Demokrat dengan cepat mengulangi pesan kampanyenya dan mengatakan Biden merupakan ancaman bagi demokrasi.
Sementara itu, tim kampanye Biden menggunakan pernyataan “pertumpahan darah” dalam sebuah iklan, yang diunggah di akun media sosialnya. Juru bicara tim tersebut menuduh Trump mendorong dan membiarkan terjadinya kekerasan politk.
Namun tim kampanye Trump mengatakan bahwa komentar tersebut hanya mengenai industri otomotif dan sengaja dibahas di luar konteks oleh tim Biden. Mereka mengirimkan email penggalangan dana yang mengatakan bahwa lawan politik Trump dan pihak lain telah ‘dengan kejam’ dan sengaja mensalahartikan pernyataan Trump.
“(Mereka) memahami sepenuhnya bahwa yang saya maksud hanyalah impor yang diizinkan Joe Biden dan telah membunuh industri otomotif,” tulis Trump di media sosial saat itu.
Biden sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya tentang Trump yang tidak akan menerima hasil pemilu.
Penulis: Amelie