Perjalanan Duplikat Sang Merah Putih, Keluar Jakarta dan Siap Berkibar di IKN

Date:

Duplikat Bendera Sang Merah Putih dan teks Proklamasi dikirab dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara atau IKN. Keduanya dipindahkan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 RI di ibu kota baru tersebut.

Prosesi pengiriman dua benda tersebut dimulai di Monumen Nasional dengan ditandai penyerahan bendera Merah Putih oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada Tim Purna Paskibraka, di Monumen Nasional, Sabtu (10/8/2024).

Purna Paskibraka yang diberikan mandat membawa Sang Merah Putih adalah Kachina Ozora dari Provinsi Kalimantan Tengah. Sementara pembawa teks proklamasi adalah Keyla Azzahra Purnama dari Provinsi Sumatera Selatan. Keduanya berada di dalam kendaraan taktis Maung made in PT Pindad. Turut dalam kirab tersebut pasukan berkuda dan marching band yang mengiringi pengantaran.

Tiba di Bandara Halim, bendera dan teks Proklamasi selanjutnya diterbangkan dengan pesawat Boeing TNI Angkatan Udara dengan nomor A-7305, menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Kalimantan Timur untuk selanjutnya menuju Istana Negara di IKN.

Berdasarkan siaran di kanal YouTube Sekretariat Presiden, pesawat Boeing TNI AU yang membawa bendera Pusaka dan teks proklamasi tiba di Balikpapan sekitar pukul 12.55 WITA. Beberapa pasukan militer bermotor tampak mengawal perjalanan bendera dan teks Proklamasi menuju IKN melalui jalan tol.

Duplikasi Bendera Pusaka

Mengutip laman setneg.go.id, Bendera Pusaka telah mengalami tiga kali duplikasi. Bendera Pusaka diduplikasi pertama kalinya pada tahun 1969, atas permohonan Husein Mutahar, Dirjen Udaka Kemendikbud pada waktu itu dan mantan ajudan Presiden Soekarno. Alasannya adalah kerapuhan Bendera Pusaka yang mulai dikibarkan pertama kali pada 17 Agustus 1945.

Duplikasi tidak begitu saja dilakukan. Ada syarat-syarat khusus yang tidak melunturkan nilai pusaka Sang Merah Putih, yaitu duplikasi Bendera Pusaka haruslah terbuat dari benang sutera asli dan menggunakan zat pewarna dan alat tenun tradisional. Namun, penggunaan warna merah rupanya tidak sesuai dengan warna merah Bendera Pusaka. Sebagai gantinya, warna merah tersebut digantikan oleh kain wol Inggris. Sang Merah Putih ini pun berkibar 15 tahun lamanya, hingga tahun 1984.

Duplikasi kedua terjadi pada 1985, juga atas ajuan Husein Mutahar yang merupakan pencipta lagu Hymne Syukur dan Mars Hari Merdeka. Duplikasi Bendera Pusaka kedua ini berkibar hingga 2014. Sementara duplikasi Sang Merah Putih yang saat ini berkibar adalah duplikasi ketiga.

Bendera Pusaka tenunan Ibu Fatmawati saat ini berada di Monumen Nasional sejak Agustus 2017. Penjagaan dilakukan 24 jam di ruang kaca antipeluru setebal 12 centimeter dan dijaga ketat personel TNI. Suhu di dalam kaca juga akan dilengkapi pengatur suhu. Selain itu, tempat penyimpanan ini akan menggunakan tenaga hidrolik sehingga naik dan turun secara otomatis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Taj Yasin Maimoen Siapkan Rahasia Khusus untuk Hadapi Debat Kedua Pilgub Jateng

Jawa Tengah tengah dipanaskan dengan persiapan ketat dari para...

Pilkada Banjarbaru, Petahana Terancam Diskualifikasi Gara-Gara Hal Ini

Tensi Pilkada Kota Banjarbaru 2024 memuncak dengan isu diskualifikasi...

Cerita Felicia Reporter tvOne Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Mobil yang membawa lima kru tvOne ditabrak oleh sebuah...

Momen Seru dari Debat Pilkada Jateng: Ubah Air Asin, Teknologi Satelit hingga Cagub Salah Sebut Wakilnya

Dalam debat perdana Pilkada Jawa Tengah yang digelar pada...