Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Hal tersebut diklarifikasi oleh Airlangga sendiri dalam sebuah video.
“Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim dan atas petunjuk Tuhan yang maha besar, maka dengan ini menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga.
Muncul spekulasi, dia dimundurkan dari jabatannya. Namun, Airlangga menyebut, pengunduran diri tersebut diambil setelah mempertimbangan sejumlah hal. Dia juga mengungkap hal itu dilakukan demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Airlangga.
“Selanjutnya, untuk mempercepat langkah kita untuk memajukan Indonesia, sebagai pribadi dan bersama seluruh keluarga saya, dari hati yang terdalam saya ucapkan terima kasih yang tulus,” tutur dia.
Dia pun berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Juga petinggi dan senior Partai Golkar.
“Kepada Bapak Jusuf Kalla dan Abu Rizal Bakrie, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Bapak Akbar Tanjung, Bapak Agung Laksono, serta Bapak M. Hatta, saya juga menguncapkan beribu terima kasih atas kerja sama, dukungan dan bimbingan yang diberikan,” ucap Airlangga.
Selain itu, dia mengatakan demokrasi harus terus dikawal dan partai politik adalah pilarnya. Partai Golkar, lanjut dia, telah membuktikan hal itu selama 60 tahun.
Partai Golkar bahkan memenangkan 102 kursi DPR dalam Pemilu 2024. Juga merebut ratusan bahkan ribuan kursi parlemen dari Sabang sampai Merauke.
Golkar juga memberikan kontribusi besar dalam kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Dia optimistis seluruh prestasi akan dilanjutkan oleh penerusnya.


