Teka-teki Airlangga Mundur atau Dimundurkan dari Golkar

Date:

Tensi Politik pasca Pilpres 2024 dan jelang Pilkada Serentak 2024, terus naik. Partai-partai besar terus bermanuver dan menyusun strategi mengusung calon yang akan berkontestasi di level provinsi, kabupaten, dan kota, dipasang jelang masa pendaftaran pasangan calon akhir Agustus nanti.

Misalnya saja di beberapa daerah potensial pemilihan seperti Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, dan Banten, dimana PDIP yang telah 10 tahun menguasai panggung politik dipaksa untuk berjalan sendiri di Pilkada kali ini.

Koalisi Indonesia Maju (KIM) terus melakukan lobi-lobi politik dengan partai yang menjadi lawan tanding di Pilpres, seperti PKS, PKB, dan NasDem. Sementara PDIP di Jakarta kian ditinggalkan. Lihat saja, sinyal-sinyal partai bekas lawan yang kian kuat merapat ke KIM, maka dengan demikian PDIP tidak akan bisa memenuhi syarat pencalonan cagub-cawagub ke KPU karena kekurangan kursi, yaitu 22.

Di Jabar dan Banten sebenarnya PDIP mengajak Golkar untuk berkoalisi karena Golkar punya kader yang potensial yakni Ridwan Kamil dan Airin. Pihak DPD Golkar Jabar dan DPD Golkar Banten sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan DPD PDIP Jabar dan DPD PDIP Banten.

Kesepakatan Kader Golkar menjadi Calon Gubernur dan kader PDIP menjadi calon wakil Gubernur sudah mulai mengerucut.

Namun, Gerindra ngotot menjadikan Andra Sony ( staff Ahli ketua harian Gerindra, Sumi Dasco untuk jadi cagub Banten. Dan Dasco langsung menggandeng parpol – parpol ( PAN, demokrat, PKB, PKS, PPP, PSI, Nasdem) untuk mendukung Andra Soni. Hanya Golkar dan PDIP yang belum ikut.

Karena Golkar punya Airin yang popularitas dan elektabilitasnya lebih dari 50% yang secara logika jauh meninggalkan Andra Sony yang elektabilitasnya hanya belasan persen.

Di Awal Agustus semua berubah. Setelah di akhir Juli muncul berita – berita yang mengangkat kasus Airlangga di Kejaksaan ( Minyak Goreng ) dan  Golkar mengumumkan kalau tidak berkompetisi di Pilgub Jabar dan memberikan dukungannya kepada Dedi Mulyadi kader Gerindra.

Tidak lama berselang, Airlangga mengadakan rapat internal di rumahnya, kemudian DPP Golkar mengumumkan Ridwan Kamil menjadi calon Gubernur Jakarta.

Golkar setelah menjadi peraih suara terbesar kedua di Pemilu 2024 sepertinya tidak dikasih angin untuk menempatkan kadernya sebagai calon gubernur di daerah potensial. Karena kalau itu terjadi maka 2029 Golkar akan menjadi parpol pemenang pemilu.

Bahkan beberapa waktu lalu ada isu munaslub untuk menggantikan Golkar. Meski sudah dibantah oleh Aburizal Bakrie, LBP dan Pak Airlangga, tapi isu tersebut tidak menghilang.

Dan hari ini, Minggu, 11 Agustus 2024, Airlangga akan mengumumkan diri untuk mundur dari Golkar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Taj Yasin Maimoen Siapkan Rahasia Khusus untuk Hadapi Debat Kedua Pilgub Jateng

Jawa Tengah tengah dipanaskan dengan persiapan ketat dari para...

Pilkada Banjarbaru, Petahana Terancam Diskualifikasi Gara-Gara Hal Ini

Tensi Pilkada Kota Banjarbaru 2024 memuncak dengan isu diskualifikasi...

Cerita Felicia Reporter tvOne Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Mobil yang membawa lima kru tvOne ditabrak oleh sebuah...

Momen Seru dari Debat Pilkada Jateng: Ubah Air Asin, Teknologi Satelit hingga Cagub Salah Sebut Wakilnya

Dalam debat perdana Pilkada Jawa Tengah yang digelar pada...