Bos jalan tol Jusuf Hamka membeberkan di balik mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Menurut dia, ada sosok kuat yang berupaya merebut kekuasaan di pucuk beringin.
Babah Alun, sapaan Jusuf Hamka, bilang kalau sebenarnya kondisi di internal Golkar tidak ada gejolak. Sehingga dia meyakini dinamika yang muncul dari mundurnya Airlangga bukan karena perebutan kekuasaan dari dalam.
“Bukan perebutan, tapi direbut. Kalau saya bisa katakan itu direbut,” kata Jusuf Hamka. bukan perebutan kalau menurut saya,” kata dia.
Upaya merebut kekuasaan itu, kata dia, tentunya bukan dilakukan sembarang orang. Tapi sosok yang memiliki kekuatan.
“Pasti yang yang powerful, lah. Saya nggak berani ngomong,” ujarnya.
Politikus Golkar yang digadang akan menjajal kontestasi Pilkada Gubernur Jabar ini juga bilang, bahwa dirinya memilih mundur dari partai berlambang beringin. Hal yang menjadikannya mengambil sikap tersebut karena takut terzolimi seperti halnya Airlangga Hartarto.
“Saya melihat Pak Airlangga terzolimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzolimi,” kata dia.
Dia melihat, upaya merebut dan mencabut Airlangga dari kursi Golkar adalah dengan menggunakan kasus-kasus hukum yang sekarang digodok penegak hukum.
“Bisa saja kasus itu dipakai kasus ono dipakai, kasus A B C dipakai untuk mencapai target,” kata dia.
Rencananya, surat pengunduran diri secara resmi akan dilayangkan hari ini, Senin (12/8/2024), kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia meyakini bahwa mundurnya Airlangga bukan karena gejolak politik di dalam tubuh partai, namun lebih kepada alasan pribadi. Sebab, kata Doli, sebelum pimpinan-pimpinan diundang untuk pernyataan resmi, Airlangga telah melakukan rapat keluarga.
“Sebelum kami diundang itu sudah ada rapat keluarga Pak Airlangga dengan istri tercinta, kemudian anak-anak, adik dan segala macam,” kata Doli.
Doli bilang, DPP Golkar menghormati keputusan Airlangga untuk berdiri dan meninggalkan Golkar.
Selanjutnya, dalam waktu dekat, Golkar akan menggelar rapat pleno untuk membahas sikap Airlangga tersebut.
Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan merespons singkat terkait sikap Airlangga tersebut. Menurut dia, langkah tersebut merupakan hak Airlangga. “Ya itu hak beliau untuk mundur,” kata Luhut di IKN, Minggu (11/8/2024).


