Keajaiban Tiga Warna Danau Kelimutu, antara Mitos dan Proses Vulkanis

Date:

Di atas ketinggian 1.639 meter dari permukaan laut, tersembunyi sebuah danau yang menyajikan pesona dan keajaiban alam yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Danau Kelimutu yang berada di puncak Gunung Kelimutu, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, menyajikan fenomena unik yang tak hanya memikat mata, tetapi juga menawarkan misteri yang menarik disingkap.

Bagi penduduk lokal, danau ini lebih dari sekadar keindahan alam. Kelimutu yang sakral, tempat bersemayamnya jiwa-jiwa mereka yang telah tiada.

Menyaksikan matahari terbit di puncak Gunung Kelimutu menjadi pengalaman unik. Pendakian dimulai di dini hari ketika kabut masih menyelimuti gunung, menciptakan suasana tenang yang hanya diiringi oleh embusan angin lembut.

Setelah berjalan menyusuri jalur yang berkelok dan berbatu, pemandangan Danau Kelimutu mulai terlihat samar-samar.

Tiga danau yang bersebelahan, masing-masing dengan warna air yang berbeda _merah, biru, dan putih_mulai tampak jelas seiring dengan cahaya matahari yang muncul dari balik gunung. Saat itulah, keajaiban Kelimutu benar-benar terasa.

Perubahan warna air di setiap danau menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat Kelimutu terkenal. Tidak ada yang tahu kapan tepatnya air di danau-danau ini akan berubah warna.

Suatu hari, danau yang tadinya berwarna merah bisa berubah menjadi hijau, sementara yang lain berubah dari biru menjadi cokelat tua.

Penduduk setempat percaya bahwa perubahan warna ini bukan hanya fenomena alam, tetapi juga terkait dengan arwah yang bersemayam di dalam danau.

Kisah Mistis di Balik Tiga Warna

Bagi penduduk Desa Pemo yang tinggal di sekitar Gunung Kelimutu, danau ini bukanlah sekadar objek wisata. Mereka percaya bahwa setiap danau memiliki makna spiritual yang mendalam. Tiwu Ata Mbupu, danau yang berwarna putih, adalah tempat bersemayamnya arwah orang tua yang telah meninggal.

Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, danau yang biasanya berwarna biru, menjadi tempat bagi jiwa muda-mudi. Sementara Tiwu Ata Polo, danau yang sering kali berwarna merah atau hitam, dipercaya sebagai tempat jiwa-jiwa orang yang jahat.

Legenda tentang Ata Bupu dan Ata Polo juga menambah nuansa mistis di sekitar danau. Kisah dua anak yatim yang diselamatkan oleh Ata Bupu dari penyihir jahat Ata Polo dipercaya masih hidup dalam ingatan masyarakat setempat.

Mitos ini membuat suasana di sekitar Kelimutu tak hanya indah, tetapi juga sarat dengan cerita yang penuh dengan nilai budaya dan spiritual.

Ritual Pati Ka, Penghormatan untuk Arwah Leluhur

Setiap tahun, masyarakat Desa Pemo mengadakan upacara adat yang dikenal dengan nama Pati Ka. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur yang diyakini bersemayam di danau.

Prosesi upacara dimulai dengan tarian adat Gawi, yang melibatkan seluruh anggota masyarakat. Mereka membawa sesaji berupa ayam, sirih pinang, dan berbagai bahan pangan lain untuk dipersembahkan kepada arwah leluhur.

Meski terdengar mistis, upacara ini sesungguhnya merupakan simbol penghormatan yang mendalam terhadap alam dan kehidupan spiritual masyarakat Flores. Para wisatawan yang berkunjung di waktu yang tepat bisa menyaksikan prosesi ini, yang sekaligus memperlihatkan betapa kuatnya hubungan masyarakat setempat dengan warisan budaya mereka.

Ilmu Pengetahuan di Balik Perubahan Warna

Mengutip Kelimutu National Park di laman kelimutu.id, meski kepercayaan mistis mewarnai cerita di balik perubahan warna Danau Kelimutu, ilmu pengetahuan menawarkan penjelasan yang lebih rasional.

Menurut penelitian, perubahan warna pada ketiga danau tersebut diakibatkan oleh proses vulkanis yang terjadi di bawah permukaan gunung. Aktivitas vulkanis ini menyebabkan gas-gas dari dalam bumi keluar ke permukaan dan bereaksi dengan air danau, sehingga menciptakan warna-warna yang berbeda.

Perubahan warna air juga digunakan sebagai indikator penting dalam memantau aktivitas vulkanis Gunung Kelimutu. Contohnya, perubahan warna di danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dari hijau menjadi putih menandakan adanya peningkatan aktivitas vulkanik di bawah gunung.

Ilmuwan dari Wesleyan University di Connecticut melakukan survei geokimia dan menemukan bahwa komposisi kimia air di setiap danau berbeda-beda, sehingga menghasilkan warna yang variatif.

Secara sederhana, perubahan warna air di Danau Kelimutu bisa dibandingkan dengan bagaimana warna darah terlihat di bawah kulit kita. Ketika kadar oksigen rendah, air akan tampak hijau, seperti urat nadi di pergelangan tangan.

Sebaliknya, ketika kaya oksigen, air akan berubah menjadi merah atau bahkan hitam. Perubahan terakhir yang sangat mencolok terjadi pada Desember 2018 hingga Januari 2019, ketika Tiwu Ata Polo berubah dari hijau menjadi hitam selama tiga minggu.

Perpaduan Keindahan dan Sejarah
Danau Kelimutu bukan hanya tentang keajaiban tiga warna atau kisah-kisah mistis yang mengelilinginya. Ia adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam dan kekayaan budaya.

Dengan statusnya sebagai bagian dari Taman Nasional Kelimutu, kawasan ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk beberapa spesies burung yang langka.

Pendakian menuju puncak Gunung Kelimutu memang memerlukan upaya keras. Tetapi sesampainya di sana, semua lelah akan terbayar lunas.

Dari puncak, terlihat hamparan luas yang hijau dan pegunungan yang mengelilingi Flores, memberikan pemandangan yang menakjubkan. Sungguh, Kelimutu adalah tempat di mana alam, budaya, dan spiritualitas bertemu dalam harmoni yang sempurna.

Penulis: Purba Handayaningrat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Taj Yasin Maimoen Siapkan Rahasia Khusus untuk Hadapi Debat Kedua Pilgub Jateng

Jawa Tengah tengah dipanaskan dengan persiapan ketat dari para...

Pilkada Banjarbaru, Petahana Terancam Diskualifikasi Gara-Gara Hal Ini

Tensi Pilkada Kota Banjarbaru 2024 memuncak dengan isu diskualifikasi...

Cerita Felicia Reporter tvOne Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Mobil yang membawa lima kru tvOne ditabrak oleh sebuah...

Momen Seru dari Debat Pilkada Jateng: Ubah Air Asin, Teknologi Satelit hingga Cagub Salah Sebut Wakilnya

Dalam debat perdana Pilkada Jawa Tengah yang digelar pada...