5 Poin Penting Debat Pertama Kamala Harris-Donald Trump

Date:

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan Donald Trump saling beradu argumen pada debat pertama yang digelar Selasa waktu setempat di Philadelphia. Harris menuding Trump akan berperan sebagai calon diktator, sementara mantan presiden AS, Trump mencecarnya sebagai seorang radikal.

Melansir laman NBC News, Jumat (13/9/2024), perdebatan tersebut membahas berbagai isu dan menampilkan serangkaian argumen intens antara dua rival sengit tersebut. Pada kesempatan itu, Harris menunjukkan dirinya sebagai pemecah masalah yang pragmatis.

Ia juga menuding Trump sebagai calon diktator yang tidak bisa membuat massa pendukungnya tetap terlibat. Sementara Trump menyerang Harris sebagai seorang radikal dan sering kembali ke temanya yang mengkritik migrasi dan sesekali membahas teori konspirasi.

Berikut enam poin penting dari debat pertama calon presiden AS sebelum pemilihan presiden pada November mendatang:

1. Harris bicara soal pemangkasan biaya

Harris memanfaatkan pertanyaan pertamanya  untuk melancarkan rencananya membahas ‘ekonomi peluang’, demi menonjolkan dirinya sebagai kandidat dari kelas menengah dan mempengaruhi ‘swing voter’. Di saat yang sama ia menyebut Trump sebagai pemotong pajak perusahaan.

“Saya belum pernah melihat periode yang lebih buruk,” balas Trump mengecam perekonomian Biden-Harris. Dia juga membela rencana tarifnya dan menyebut Harris sebagai seorang Marxis. Bahkan Trump menuding Harris meniru kebijakannya.

2. Kedua kandidat ingin membawa perubahan

Di awal debat, kedua wakil presiden itu mengklaim akan membawa perubahan di negara yang pemilihnya sangat menginginkan hal tersebut.

“Di debat malam ini, kalian akan mendengar hal lama yang sama dan membosankan: sekumpulan kebohongan keluhan dan penghinaan. Anda akan mendengar tentang rencana berbahaya ‘Proyek 2025’ yang ingin dilaksanakan mantan presiden jika dia terpilih,” tuding Harris tentang Trump.

Dia mengajak para pemilih untuk menghentikan hal itu dan tak pernah mengulanginya lagi.

Trump lantas menuding Harris hanya melanjutkan apa yang dilakukan presiden AS saat ini Joe Biden.

“Mereka menghancurkan negara kita. Mereka berbahaya. Dia hanya meniru rencana Biden,” tudingnya.

3. Serangan Trump saat Harris membela perubahan kebijakan

Harris ditanya kembali mengenai evolusinya dalam penentuan kebijakan. Kelemahan yang signifikan bagi Harris dalam kampanyenya adalah posisi sayap kiri yang ia ambil sebagai kandidat utama presiden dari Partai Demokrat 2020.

Namun Harris menegaskan ia tidak akan mengubah pendiriannya.

“Saya sudah membuatnya jelas pada 2020, saya tidak melarang fracking. Saya juga tidak melarang fracking sebagai wakil presiden,” katanya.

4. Trump berkelit soal hak veto larangan aborsi federal

Trump dan Harris terlibat perdebatan panjang tentang aborsi, di mana Trump dua kali menolak untuk mengatakan apakah ia akan memveto larangan aborsi federal jika Kongres meloloskannya.

“Ya, saya tidak perlu melakukannya. Saya tidak akan menandatangani larangan semacam itu karena memang tidak ada alasannya untuk melakukannya,” jawab Trump karena ia merasa semua orang senang dengan penghentian aturan Roe v. Wade.

Saat ditanya bahwa calon wakil presidennya Sen. JD Vance mengatakan Trump akan menolak larangan semacam itu, ia membantahnya.

“Saya rasa JD tidak bicara mewakili saya. Saya belum membahasnya dengan JD,” pungkasnya.

Sebaliknya, Harris dengan tegas mengatakan dia berjanji, saat Kongres meloloskan rancangan undang-undang untuk mengembalikan perlindungan Roe v. Wade, ia akan mendukungnya.

“Sebagai presiden AS, saya dengan bangga akan menandatanganinya menjadi undang-undang. Tapi pahamilah, jika Donald Trump terpilih kembali, dia akan menandatangani larangan aborsi nasional,” tegasnya.

5. Trump kecam Biden, picu balasan keras Harris

Trump juga mengecam pemerintahan Biden yang ia anggap tak mampu menangani dokumen rahasia, karena ia menentang jalur pipa Keystone XL, dan menyebut pemerintahan Biden sebagai periode paling memecah belah dalam sejarah AS.

“Di mana presiden kita? Kami bahkan tidak tahu apakah dia presidennya. Mereka mengusirnya dari kampanye seperti seekor anjing. Kami bahkan tidak tahu. Apakah dia presiden kita? Kami memiliki presiden yang kami bahkan tidak tahu, ia masih hidup atau tidak,” sindir Trump jelang akhir debat.

“Penting rasanya mengingatkan mantan presiden ini: Anda tidak sedang bersaing melawan Joe Biden; Anda sedang melawan saya,” balasnya.

“Dia adalah (tiruan) Biden,” jawab Trump.

Harris lantas meresponnya dengan tegas, “Jelas, saya bukan Joe Biden. Dan saya pastinya bukan Donald Trump,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Taj Yasin Maimoen Siapkan Rahasia Khusus untuk Hadapi Debat Kedua Pilgub Jateng

Jawa Tengah tengah dipanaskan dengan persiapan ketat dari para...

Pilkada Banjarbaru, Petahana Terancam Diskualifikasi Gara-Gara Hal Ini

Tensi Pilkada Kota Banjarbaru 2024 memuncak dengan isu diskualifikasi...

Cerita Felicia Reporter tvOne Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Mobil yang membawa lima kru tvOne ditabrak oleh sebuah...

Momen Seru dari Debat Pilkada Jateng: Ubah Air Asin, Teknologi Satelit hingga Cagub Salah Sebut Wakilnya

Dalam debat perdana Pilkada Jawa Tengah yang digelar pada...