Profil, Kontroversi dan Kekayaan Mohammed bin Salman yang Disebut ‘Pangeran Paling Berkuasa di Dunia’

Date:

Mohammed bin Salman Al-Saud merupakan putra mahkota Kerajaan Arab Saudi sejak 2017. Dia adalah putra Salman bin Abdul Aziz al-Saud, Raja Arab Saudi.

Dalam pemerintahan Salman menjabat Menteri Pertahanan. Dia menduduki jabatan strategis ini sejak 2015, atau sebelum menjadi putra mahkota.

Sejak saat itu pula, secara perlahan, Mohammed bin Salman yang juga dikenal dengan inisialnya (MBS) memperbesar pengaruhnya di Arab Saudi, Jazirah Arab dan dunia. Dia menangkap lawan-lawan politik di dalam negeri, membungkam pihak yang kritis dan bahkan intervensi perang Yaman.

Oleh beberapa media ternama dunia, Mohammed bin Salman dijuluki sebagai ‘The World’s Most Powerful Prince’ alias pangeran terkuat di dunia.

Bagaimana tidak kuat, Mohammed bin Salman adalah penerus kepemimpinan Arab Saudi. Dengan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan, Mohammed bin Salman berkuasa penuh atas penggerakan pasukan Arab Saudi.

Mohammed bin Salman dianggap penguasa ‘de facto’ Arab Saudi. Dia mengambil keputusan-keputusan penting dan bahkan disebut kerap melangkahi ayahnya sendiri, Raja Salman.

Perjalanan hidupnya juga penuh dengan kontoversi. Mohammed bin Salman dianggap sebagai pembaharu di Arab Saudi, tapi juga seorang penguasa yang kejam kepada lawan-lawan politiknya.

Berikut ini adalah profil dan Jejak Kontroversi Mohammed bin Salman al-Saud.

Masa Muda dan Karier MBS

Pangeran Mahkota Arab Saudi yang juga Perdana Menteri sekaligus Menhan Saudi, Mohammed bin Salman. (Foto: Istimewa via Tribratanews)

Mohammed bin Salman Lahir pada 31 Agustus 1985 dan saat ini usianya 39 tahun. Ia merupakan putra Raja Salman dari istri ketiganya, Fahda binti Falah bin Sultan bin Hatsliin.

Pangeran Mohammed bin Salman adalah yang tertua di antara anak-anak ibunya dan merupakan anak kedelapan dan putra ketujuh dari ayahnya.

Sejak berusia muda, Mohammed bin Salman tertarik pada pemerintahan dan mengikuti jejak ayahnya sebagaimana dilansir britannica.com.

Ia menyelesaikan studi di Universitas Raja Saud, Riyadh, Arab Saudi, pada 2007 dengan gelar sarjana hukum.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Ia menghabiskan waktunya dengan mendirikan beberapa firma dan organisasi nirlaba untuk mendukung kewirausahaan di kerajaan Arab Saudi.

Dan setahun setelahnya, Ia menikah dengan Putri Sarah binti Masyhur. Dari pernikahannya dengan Putri Sarah, mereka dikaruniai empat orang anak, yakni Pangeran Salman, Pangeran Masyhur, Putri Fahdah dan Putri Noura.

Pada tahun 2009, Muhammed bin Salman mulai memasuki dunia politik, menjabat sebagai penasihat mendampingi ayahnya ketika menjadi gubernur Riyadh.

Sejak saat itu, Salman mulai naik pangkat dan memberi pengaruh besar dan Mohammed bin Salman pun ikut bangkit bersamanya mengambil andil dalam jajaran politik Arab Saudi

Ketika putra mahkota Nayef bin Abdul-Aziz meninggal pada 2012, Pangen MBS menempati posisi nomor dua dalam hierarki yang saat itu menjadi putra mahkota baru dan wakil perdana menteri.

Ia pun turut mengambil andil membantu komisi ahli dalam Kabinet Saudi sebagai konsultan hingga tahun 2013.

Ketika Salman naik takhta setelah Raja Abdullah wafat pada 2015, MBS kemudian ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi. Pada tahun yang sama pula, Ia diangkat menjadi wakil ayahnya.

Diangkatnya Pangeran MBS, sejak saat itu banyak langkah-langkah berani yang dilakukan Arab Saudi.

Selain itu, ia juga mengepalai Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan dalam perusahaan minyak negara Aromco.

Dalam andilnya ini, Ia telah membuat keputusan dengan membuka Aramco untuk penawaran umum perdana (IPO). Namun banyak yang beranggapan bahwa kebijakannya ini terlalu ambisius.

Status Putra Mahkota

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih RI, Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prabowo Subianto bertemu dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman di Jeddah pada hari Rabu (12/6/2024). (Foto: kemlu.go.id)

Pada tahun 2017, Mohammed bin Salman secara resmi diangkat menjadi Putra Mahkota.

Hal ini tentu dimanfaatkannya untuk melancarkan cita-citanya membangun negeri Arab Saudi.

Meskipun kebijakan yang Ia buat mendapat banyak pujian dari luar negeri karena dianggap sebagai seorang pembaharu.

Namun banyak pihak juga yang kecewa, terutama orang-orang Saudi yang konservatif dan pendiri agama Wahhābī.

Hal tersebut karena dalam kebijakannya banyak melonggarkan pembatasan sosial yang sebelumnya ketat dan kental dengan adab di Arab Saudi.

Sejalan dengan upayanya untuk meningkatkan pariwisata di kerajaan, larangan bioskop dicabut, hingga perempuan yang diizinkan menghadiri acara olahraga.

Selain itu, Pangeran MBS juga mulai melonggarkan kode etik berpakaian publik yang menyatakan bahwa wanita tidak perlu memakai abāyah dan jubah hitam panjang di depan umum.

Kemudian ditahun yang sama, wanita diizinkan untuk mendapatkan SIM, dan memungkinkan wanita untuk bekerja, sekolah, dan kegiatan lainnya tanpa pendamping.

Tentunya semua kebijakan menuju liberalisasi ini dilakukan untuk keuntungan ekonomi dan bukan oleh keinginan untuk kebebasan.

Kontroversi MBS

Menempati jabatan penting dalam jajaran politik Arab Saudi, membuat Pangeran MBS tak luput dari sorotan dunia.

Ia dikenal memiliki kehidupan glamour. Pangeran MBS kerap menghabiskan dana yang fantastis untuk membuat sebuah pesta yang menghadirkan banyak wanita cantik.

Selain itu, di tahun 2015, Arab Saudi di bawah kepemimpinannya mengintervensi perang saudara di Yaman dengan meluncurkan dari 1600 serangan udara yang menargetkan pemberontak Houthi.

Tidak hanya itu, pada tahun 2018 Pangeran MBS diduga mengatur pembunuhan atas seorang jurnalis terkemuka dan kritikus pemerintah.

Dampak dari kejadian ini menimbulkan keprihatinan internasional terhadap kedaulatan negara dan hak asasi manusia.

Meskipun masalah ini dapat diatasi karena pihak kerajaan terus mengalihkan tanggung jawab tersebut, namun citra Pangeran MBS sudah ternodai.

Kekayaan Pangeran MBS

MBS diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 25 miliar atau setara Rp 375 triliun (kurs Rp 15.000/US$). Sebagian besar uang itu berasal dari warisan Kerajaan serta dari urusannya di luar Arab Saudi.

Sementara itu dikutip dari Zeenews, Putra Mahkota Arab Saudi itu dilaporkan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 5 miliar atau setara Rp75 triliun. Namun memang banyak yang berspekulasi bahwa penguasa Arab secara de facto itu mungkin memiliki kekayaan hingga US$ 25 miliar.

Selain dari warisan kerajaan, kekayaan MBS juga datang dari berbagai sumber. Pertama yaitu dari saham Aramco, salah satu perusahaan energi terbesar di dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Taj Yasin Maimoen Siapkan Rahasia Khusus untuk Hadapi Debat Kedua Pilgub Jateng

Jawa Tengah tengah dipanaskan dengan persiapan ketat dari para...

Pilkada Banjarbaru, Petahana Terancam Diskualifikasi Gara-Gara Hal Ini

Tensi Pilkada Kota Banjarbaru 2024 memuncak dengan isu diskualifikasi...

Cerita Felicia Reporter tvOne Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Mobil yang membawa lima kru tvOne ditabrak oleh sebuah...

Momen Seru dari Debat Pilkada Jateng: Ubah Air Asin, Teknologi Satelit hingga Cagub Salah Sebut Wakilnya

Dalam debat perdana Pilkada Jawa Tengah yang digelar pada...