Rajin Pamitan, Bermodal Popularitas Jokowi Mau Apa usai Lengser?

Date:

Akhir-akhir ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) rajin menyampaikan kalimat perpisahan kepada masyarakat. Kali ini di Pasar Mawar, Pontianak, Kalimantan Barat.

Menjelang berakhirnya masa jabatan pada 20 Oktober 2024, Jokowi dengan rendah hati meminta maaf kepada rakyat atas segala kesalahan dan kekurangan selama sepuluh tahun ia memimpin.

Seolah-olah, momen ini sekaligus menjadi salah satu pernyataan resminya sebelum purna tugas, sebuah langkah yang mencerminkan sikap reflektif dan kesadaran akan peran pentingnya sebagai pemimpin bangsa.

Jokowi, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, kali ini menyampaikan pesannya melalui megafon di tengah-tengah masyarakat.

“Sebulan lagi saya akan purna tugas. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada bapak ibu sekalian. Apabila dalam 10 tahun saya memimpin negara ini ada hal kurang berkenan, ada kesalahan, ada kekhilafan, ada kekurangan, sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Jokowi disambut tepuk tangan dan dukungan dari masyarakat yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh dua menterinya, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Suasana haru pun tampak terlihat dari para menteri yang menyaksikan perpisahan tersebut.

Erick dan Bahlil, yang telah mendampingi Jokowi dalam banyak momen penting, tidak bisa menyembunyikan rasa emosional mereka. “Sedih, sedih enggak?” tanya Erick kepada Bahlil yang langsung dijawab dengan anggukan. “Sedih. Pamit ke rakyat,” ucap Bahlil dengan suara terbata-bata.

10 Tahun Kepemimpinan, Prestasi dan Kritik

Kepemimpinan Jokowi selama dua periode, yang dimulai pada 20 Oktober 2014, ditandai dengan berbagai program besar yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Jalan tol trans-Jawa, MRT di Jakarta, dan berbagai proyek strategis lainnya menjadi simbol keberhasilan pemerintahan Jokowi yang berpihak pada pembangunan fisik dan konektivitas.

Namun, di sisi lain, pemerintahan Jokowi juga tidak lepas dari kritik terkait penanganan isu HAM, lingkungan, serta hubungan dengan oligarki yang dinilai sebagian kalangan kurang transparan.

Di penghujung masa jabatannya, Jokowi juga harus berhadapan dengan tantangan politik besar, seperti polarisasi sosial yang menguat sejak Pemilu 2019 dan tantangan ekonomi global yang mempengaruhi kestabilan ekonomi nasional.

Meski demikian, Jokowi tetap mendapat dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat atas pendekatannya yang merakyat dan keberhasilannya dalam menuntaskan sejumlah proyek besar nasional.

Pensiun dengan Hak dan Fasilitas Negara

Setelah menyelesaikan masa tugasnya, Jokowi akan mendapatkan sejumlah hak keuangan dan fasilitas dari negara, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 Tahun 2001. Sebagai mantan Presiden, ia berhak menerima uang pensiun, tunjangan, serta berbagai fasilitas lainnya.

Negara akan menanggung biaya rumah tangga mantan presiden, termasuk biaya listrik, air, dan telepon. Selain itu, seluruh biaya perawatan kesehatan untuk Jokowi dan keluarganya akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Fasilitas lainnya mencakup penyediaan rumah kediaman yang layak serta kendaraan resmi yang dilengkapi dengan pengemudi.

Hak-hak ini bertujuan memberikan kehidupan yang layak bagi mantan presiden, serta memastikan bahwa para pemimpin yang telah mengabdi kepada negara tetap dihormati dan diperhatikan kesejahteraannya. Selain fasilitas fisik, mantan presiden juga tetap dihormati di berbagai acara kenegaraan dan memiliki peran simbolis yang penting.

Jokowi Setelah Purna Tugas: Peran Apa yang Akan Dijalankan?

Meski akan segera pensiun, pertanyaan besar yang masih muncul adalah: apa peran Jokowi setelah purna tugas? Beberapa mantan presiden Indonesia memilih jalur yang berbeda, seperti Susilo Bambang Yudhoyono yang terlibat aktif dalam dunia politik melalui Partai Demokrat, atau Megawati Soekarnoputri yang tetap berpengaruh sebagai Ketua Umum PDI-P.

Jokowi sendiri belum memberikan pernyataan jelas mengenai langkah apa yang akan diambil setelah 20 Oktober 2024.

Namun, dengan popularitas yang tetap tinggi di kalangan masyarakat, tidak menutup kemungkinan bahwa Jokowi akan tetap memainkan peran penting dalam dinamika politik dan sosial Indonesia, meski tidak lagi berada di posisi eksekutif.

Bagi banyak pihak, momen perpisahan Jokowi di Pontianak ini bukan sekadar ucapan selamat tinggal, tetapi juga simbol dari perjalanan panjangnya yang penuh dengan tantangan, keberhasilan, dan tentunya ketulusan dalam memimpin bangsa.

Apa pun langkah Jokowi selanjutnya, kepemimpinannya selama satu dekade ini akan selalu diingat sebagai salah satu era penting dalam sejarah modern Indonesia.

Penulis: Purba Handayaningrat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Taj Yasin Maimoen Siapkan Rahasia Khusus untuk Hadapi Debat Kedua Pilgub Jateng

Jawa Tengah tengah dipanaskan dengan persiapan ketat dari para...

Pilkada Banjarbaru, Petahana Terancam Diskualifikasi Gara-Gara Hal Ini

Tensi Pilkada Kota Banjarbaru 2024 memuncak dengan isu diskualifikasi...

Cerita Felicia Reporter tvOne Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Mobil yang membawa lima kru tvOne ditabrak oleh sebuah...

Momen Seru dari Debat Pilkada Jateng: Ubah Air Asin, Teknologi Satelit hingga Cagub Salah Sebut Wakilnya

Dalam debat perdana Pilkada Jawa Tengah yang digelar pada...