Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan dukungannya kepada Cagub-Cawagub Jakarta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yakni Pramono Anung-Rano Karno. Di depan Ahokers, Ahok minta pendukungnya hati-hati terhadap pasangan calon (paslon) lain yang dianggap berbahaya.
“Saya bukan mau menjelekkan pasangan yang lain gitu ya. Pasangan yang lain itu kadang-kadang bisa lebih berbahaya daripada yang dulu tahu nggak. Ini casing-nya lebih bagus, lebih bahaya ini,” kata Ahok, dalam kata sambutannya saat ‘Deklarasi 2000 Ahokers kepada Mas Pram dan Bang Doel’ di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).
Narasi Ahok soal ‘paslon lain berbahaya’ menjadi sorotan para awak media yang hadir. Ketika dikonfirmasi, Ahok menjelaskan maksud label berbahaya kepada dua paslon lain berhubungan dengan pernyataan manis yang keluar dari mulut para paslon saat kampanye.
“Berbahaya macam-macam, maksud saya jangan terlalu percaya sama janji, omongan manis-manis kosong lah. Pernah ngalamin kan, manis-manis terus nggak kerja. Jadi itu yang saya maksud bahaya,” jelas Ahok yang juga menjabat Ketua DPP PDIP.
Respons Pramono Anung dan Kubu RK
Menanggapi pernyataan Ahok tersebut, Cagub Jakarta dari PDIP Pramono Anung mengatakan bahwa narasi tersebut datang dari penilaian Ahok pribadi, tidak mewakili tim sukses maupun partai. Dia menegaskan tidak ada paslon yang berbahaya.
“Saya nggak tahu, itu Pak Ahok,” kata Pramono di kediamannya di Jakarta Selatan, Minggu (6/10/2024).
“Kalau saya, saya anggap nggak ada yang berbahaya,” lanjutnya.
Kubu rival Pramono Anung-Rano Karno dari timses Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menanggapi pernyataan Ahok tersebut dengan santai. Menurut Ketua Harian Times RIDO, Abdul Aziz, narasi Ahok soal paslon lain berbahaya tidak lebih dari sekadar kampanye hitam yang biasa terjadi setiap kontestasi politik.
“Biasa di setiap pemilu atau pilkada selalu saja ada tokoh yang mengeluarkan pernyataan seperti itu atau dikenal dengan black campaign,” katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (6/10/2024).
Menurut dia, saat ini masyarakat Jakarta sudah cerdas dan bisa membedakan mana pasangan yang mampu membuktikan kerjanya dan mana yang hanya membuat pernyataan kampanye hitam.
“Biasanya, yang black campaign yang minim prestasi,” imbuhnya.
Pernyataan Ahok Dinilai Berikan Efek Negatif kepada Pramono-Rano Karno
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, pernyataan Ahok yang menjadi sorotan banyak pihak tersebut dapat memberikan efek negatif kepada Pramono-Rano Karno yang diusung PDIP. Ia menyarankan Ahok mengurangi pernyataan-pernyataan kontroversial yang mengundang kegaduhan.
“Karena ini bisa dikhawatirkan menjadi ekses negatif bagi Pramono dan Rano Karno yang saat ini sudah mendapatkan momentum politik, di mana elektabilitas mereka naik signifikan,” kata Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (6/10/2024).
Ketimbang membicarakan sentimen negatif kepada paslon lain, Adi menilai Ahok lebih baik pernyataan Ahok mengarah pada mempromosikan Pram dan Rano, bukan bicara yang justru menimbulkan polemik dan kegaduhan.
“Apapun omongan Ahok ini pasti dinilai menuding dua kandidat di luar Pram dan Rano, dinilai sebagai calon yang sebagai berbahaya, itu berbahaya dan tidak kondusif bagi Pram dan Rano,” imbuhnya.
Berkaca pada Pilkada Jakarta 2017, Adi menilai pernyataan kontroversial Ahok dapat dipelintir menjadi amunisi menyerang Pramono-Rano Karno. Tentu saja ini akan menjadi bumerang dan merugikan paslon yang diusung PDIP tersebut.
“Oleh karena itu publik melihat Ahok mulai mengurangi bicara hal yang tidak ada kaitannya dengan pemenangan Pram dan Rano Karno. Jika ingin bantu kemenangan, fokus mempromosikan,” ujar Adi.
Penulis: Mustami


