Partai-partai pengusung Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen berupaya keras menggaet Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk turun gunung menjadi juru kampanye pemenangan di Pilkada Jateng 2024.
Koalisi gemuk itu menilai Jokowi masih menjadi magnet yang kuat untuk menggaet suara di provinsi berjulukan kandang banteng ini. Jokowi seolah menjadi garansi kemenangan, di tengah persaingan yang makin ketat.
“Nama Jokowi masih menjadi magnet bagi masyarakat Jawa Tengah meski saat ini sudah purnatugas. Kita berharapnya demikian (Jokowi jadi jurkam). Komunikasi sudah ada,” kata Sudaryono, Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono usai memimpin rakor Pemenangan bersama Ketua DPD Partai lainnya di Sukoharjo, Minggu (27/10/2024).
Sudaryono mengatakan Jokowi bisa mendongkrak suara Luthfi-Taj Yasin yang berhadapan dengan calon PDIP Andik Perkasa-Hendrar Prihadi.
“Kami yakin kehadiran beliau bisa menjadi salah satu pendongkrak suara kontestasi Pilgub yang berlangsung head to head,” ujarnya.
Sudaryono meminta semua parpol koalisi bergerak bersama agar tak ada suara pendukung yang tercecer pada hari pencoblosan, terlebih dengan target yang diinginkan yakni memperoleh 60 persen suara.
Upaya menggaet Jokowi jadi jurkam juga diungkapkan oleh pengusung Ahmad Luthfi-Taj Yasin lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pengamat menilai, naga-naganya, upaya ‘memaksa’ Jokowi jadi jurkam itu terkait dengan dinamika Pilkada Jateng yang terus berubah. Elektabilitas kompetitor, Andika Perkasa – Hendrar Prihadi makin naik, sementara Ahmad Luthfi cenderung stagnan.
Perubahan ini terjadi seturut tren berubahnya preferensi warga Jateng terkait sosok gubernur pilihan. Andika-Hendi juga terus bergerak di simpul-simpul suara. Di sisi lain, fenomena terkuaknya mobilisasi kades dan perangkat desa juga membuat dinamika Pilgub Jateng makin cepat.
Saran untuk Jokowi
Analis Komunikasi Politik Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) menyoroti pernyataan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang membuka kemungkinan menggaet Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai juru kampanye Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Menurutnya, secara undang-undang hal itu tidak melanggar karena Jokowi sudah tak lagi menjabat sebagai presiden. Namun, ia menilai Jokowi seharusnya sadar akan etika politik mengingat putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
“Ini masalah etika, pak Jokowi kan mantan presiden yang seharusnya menjadi bapak bangsa, putranya masih menjadi wakil presiden,” kata Hensa dalam keterangannya, Sabtu (26/10/2024).
Hensat itu pun menyatakan publik sudah mengetahui arah dukungan politik Jokowi di Jawa Tengah tanpa harus menjadi juru kampanye. Hal ini dikarenakan Gibran sudah beberapa kali terlihat bersama dengan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di beberapa kesempatan, salah satunya saat mengantarkan paslon tersebut mendaftar ke KPU pada 28 Agustus 2024 lalu.
“Tanpa berkampanye untuk Ahmad Luthfi saya rasa publik sudah tahu jika Jokowi mendukung Ahmad Luthfi, ditambah lagi Gibran meski sudah terpilih menjadi wakil presiden ia ikut mengantarkan Luthfi ke KPU dan terlihat beberapa kali bersama Luthfi,” ujarnya.
Hensat mengatakan Jokowi seharusnya tak berdiri di kandidat mana pun di Pilkada Serentak 2024, terutama Pilkada Jawa Tengah kali ini. Sehingga, unkapnya, Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI bisa menjadi bapak bangsa yang mengayomi seluruh kandidat Pilkada Serentak 2024.
“Ada dua alasan mengapa ia tak boleh berpihak, pertama dia adalah Presiden ke-7, kedua putranya menjabat sebagai Wakil Presiden, harusnya ia bisa menjadi bapak bangsa yang mengayomi seluruh kandidat, itu baik untuk demokrasi,” tuturnya.
Hasil Survei Pilkada Jateng
Pada September lalu, sejumlah lembaga merilis survei Pilkada Jateng yang hanya diikuti dua paslon. Hasilnya, secara umum Ahmad Luthfi – Taj Yasin masih unggul. Namun ada pula yang menempatkan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi lebih unggul.
Survei LKPI
Hasil survei Pilkada Jateng 2024 dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menunjukkan hasil yang berbeda.
LKPI menempatkan Andika-Hendi di posisi teratas dengan 64,8 persen, jauh melampaui Luthfi-Yasin yang hanya meraih 31,4 persen.
Meski ada lembaga yang mengunggulkan pasangan Luthfi-Yasin, Andika menegaskan bersama Hendi lebih memilih fokus pada strategi tim pemenangan.
“Ya, itu hasil survei mereka. Kami pun akan terus berusaha. Pasti kalau ada kekurangan, ya harus dievaluasi.
Yang terpenting, kita masih punya waktu untuk memperbaiki,” ujar Andika, saat bertandang ke Purworejo, Rabu (11/9/2024).
Survei Poltracking Indonesia
Menurut hasil survei Poltracking Indonesia, elektabilitas pasangan Luthfi-Yasin mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh elektabilitas tingkat keterpilihan 52,2 persen.
Sementara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebesar 31,4 persen,
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebut survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 1.200 responden di Jawa Tengah.
Dilakukan pada 8-17 September 2024, mengutip akun YouTube Poltracking TV.
Persebaran responden itu ditentukan dengan multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Survei Kanigoro Network
Lembaga survei bernama Kanigoro Network pada Kamis (14/9/2024) menempatkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul dengan elektabilitas 45,2 persen.
Sementara Andika-Hendi di angka 37,7 persen.
Survei Katadata Telco Survey
Survei itu dilakukan pada tanggal 4-9 September 2024 terhadap 800 responden, mengutip Instagram @katadatainsightcenter.
Dalam survei tersebut tampak elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin mengungguli paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Ahmad Luthfi-Taj Yasin 34,6 persen, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,4 persen sementara 37 persen tidak tahu atau tidak menjawab.


