Kesepakatan gencatan senjata atas perang Israel-Palestina semakin jauh, setelah konflik Timur Tengah tersebut justru kian memanas dalam dua pekan terakhir. Maskapai penerbangan Emirates Airline bahkan mengumumkan perusahaannya membatalkan seluruh penerbangan ke tiga negara yang terlibat dalam konflik tersebut.
Dalam informasi terbaru di situs resminya, Emirates Airline membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Iran hingga 15 Oktober mendatang. Sementara itu, penerbangan ke Basra dan Baghdad akan dimulai kembali, seperti melalui tinjauan operasional perusahaan.
“Pelanggan yang transit melalui Dubai dengan tujuan akhir di Irak akan diterima untuk perjalanan,” terang maskapai tersebut seperti dikutip dari Thenationalnews, Jumat (11/10/2024).
Emirates memperpanjang penangguhan penerbangan ke Beirut hingga 15 Oktober, sementara operasi flydubai ditangguhkan hingga akhir Oktober.
Awal pekan ini, sejumlah bandara di Iran kembali beroperasi setelah menghentikan sementara semua penerbangan pada hari Minggu (6/10/2024), sebagai bentuk tanggapan terhadap konflik di wilayah tersebut. Kantor berita pemerintahan Iran melaporkan, penerbangan di seluruh bandaranya sempat dilanjutkan enam jam sebelum menerima pengumuman pembatasan maskapai di wilayahnya.
Organisasi Penerbangan Sipil Iran telah mengumumkan penangguhan pesawat mulai pukul 09.00 waktu setempat hingga Minggu pukul 06.00 pada hari Senin (7/10/2024).
Pihak berwenang Iran mengumumkan langkah tersebut karena adanya pembatasan operasional. Penangguhan tersebut dilakukan kecuali untuk penerbangan darurat, penerbangan feri, dan pesawat negara.
Langkah-langkah tersebut diberlakukan beberapa hari setelah Iran membatasi penerbangan pada 1 Oktober, setelah negaranya meluncurkan ratusan rudal ke Israel.
– Penerbangan ke Iran dan Irak
Emirates Airline mengatakan penerbangan ke Teheran telah dibatalkan pada Selasa pekan ini. Pelanggan yang transit melalui Dubai dengan tujuan akhir di Iran tidak akan diterima untuk melakukan perjalanan hingga 15 Oktober.
Pekan lalu, Flydubai mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan penerbangan ke Irak mulai 4 Oktober.
“Kami masih memantau situasi dengan cermat dan akan mengubah jadwal penerbangan kami jika diperlukan,” kata juru bicara Emirates Airline.
– Penerbangan ke Lebanon
Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri melanjutkan operasinya pada awal pekan ini setelah sempat berhenti sementara sejak Minggu. Sebagian besar penerbangan internasional dari dan menuju Lebanon juga ditunda.
Meski begitu, penerbangan nasional Middle East Airlines masih melayani beberapa tujuan. Flydubai diketahui membatalkan penerbangan antara Beirut dan Dubai hingga 31 Oktober.
Emirates menyebut penerbangan dari dan menuju Beirut ditunda hingga 15 Oktober. Sementara Etihad Airways membatalkan penerbangan ke Beirut hingga 11 Oktober. Beberapa maskapai lain di Timur Tengah juga mengambil langkah serupa.
– Penerbangan ke Israel
Etihad hingga saat ini secara ketat memantau situasi dan terus membangun komunikasi dengan pihak berwenang terkait. Emirates diketahui pernah menunda seluruh penerbangan dari dan menuju Tel Aviv pada November tahun lalu.
Sementara Flydubai memastikan akan melanjutkan pembatalan penerbangan ke Israel yang telah diberlakukan sejak 4 Oktober lalu.
Penulis: Siska Amelie Fabiola Deil


